Tempat Tujuan

Tempat tersuci umat Islam, Ka'bah, memiliki kedudukan tak tergantikan bagi umat Islam, menarik para peziarah dan wisatawan dari seluruh dunia. Selain makna spiritualnya, masjid ini berfungsi sebagai titik tujuan jutaan umat Islam saat melakukan salat, dengan menghadapkan diri mereka ke arahnya, dikenal sebagai Kiblat. Berasal dari kata Arab yang berarti "kubus", bentuk geometrisnya yang simbolis memiliki banyak nama, antara lain Bayt Allah, Al Bayt, Al Bayt Al Atiq, dan Al Bayt Al Haram.

Kaya akan sejarah, Sumur Zamzam adalah bukti menakjubkan dari takdir Ilahi, hadir sebagai sumber air anugerah dari kemurahan Tuhan. Kisah mukjizatnya bermula ketika putra Nabi Ibrahim, Ismail, menangis kehausan saat masih bayi. Terletak di sebelah timur Ka'bah dan dekat dengan suite dan kamar Makkah kami, saat ini, sumur ini menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya, meski air yang digunakan sangat banyak setiap tahunnya, sumur mulia ini masih terus mengalir.

Masuki dunia penuh keajaiban di tujuh aula Museum Makkah. Anda akan disambut dengan foto dan replika dua Masjid Suci sebelum memasuki Aula Masjidil Haram. Di Aula Ka'bah, sejarah dihadirkan kembali melalui pintu Ka'bah dan model penutup Kiswah. Saat Anda memasuki Aula Manuskrip, temukan kaligrafi suci di samping salinan Al-Quran terhormat yang ditulis tangan oleh Utsman. Aula lainnya antara lain Aula Zamzam dan Masjid Nabawi, di mana segudang sejarah menanti.

Tiap tahun, jutaan umat Islam berziarah dan melakukan ritual sekali seumur hidup dengan makna religius yang mendalam. Bagian penting dari prosesi ini adalah saat berada di Mina, kota tenda sementara, tempat mereka bersatu dalam doa. Ketika matahari terbit tanggal sembilan Dulhijjah, mereka bergerak ke Arafah dan tinggal di sana hari itu untuk memohon tobat dan berdoa, sebelum berangkat ke Muzdalifah. Ketika di Mekkah, berbagai pengalaman ini memberikan wawasan bermakna tentang esensi keimanan

Ka'bah, bangunan tersuci Allah, diselimuti kain hitam bernama Kiswah, yang diproduksi dan diganti setiap tahun oleh pabrik khusus di Mekkah bernama Umm Al Jood. Kain seluas 658 meter persegi ini terdiri dari 670 kilogram perak dan menghabiskan biaya sekitar 17 juta SAR untuk membuatnya. Untuk menuliskan ayat-ayat Al-Quran dengan indah di kain tersebut, dibutuhkan 120 kilogram emas murni dan 50 kilogram perak, yang merepresentasikan ketaatan dan kepatuhan pada Allah SWT.